
Keseruan di Car Free Day
January 20, 2018
Kampanye kedua diadakan pada hari Minggu, 21 Januari 2018 di kawasan bebas kendaraan bermotor/Car Free Day (CFD) depan Sarinah Thamrin, Jakarta Pusat. Kami memilih kawasan CFD, karena banyak sekali orang yang datang ke kawasan tersebut dari berbagai macam latar belakang pendidikan dan tingkat sosial yang berbeda.
Konsep dan aktivitas kampanye kedua kami, sama seperti kampanye pertama, yaitu, berupa voting dari 4 gambar yang disediakan, agar para pengunjung dapat memilih satu gambar yang menunjukan suatu keberagaman di Indonesia. Gambar tersebut terdiri dari gambar permainan tradisional, seni musik, seni tari, dan juga kebergaman agama.
Berjalan di daerah Sarinah, kami mencoba untuk berdiskusi kecil dan sekedar melakukan tanya jawab mengenai kampanye kami dengan beberapa pengunjung disana.
Di depan Sarinah Thamrin, ada sebuah pos polisi, dan kebetulan pak polisi beserta pekerja dari Transjakarta ada di dalam pos tersebut. Lalu, kami memulai wawancara sambil menjelaskan tentang kampanye UOD, dan kami meminta pak polisi dan pekerja Transjakarta untuk memberikan voting dari gambar yang kami tunjukkan, hingga meminta mereka untuk berfoto sebagai bukti dukungan terhadap kampanye UOD. Sebagai kenang-kenangan, kami memberikan stiker UOD agar mereka selalu mengingat kampanye ini.
Partisipasi para pengunjung sangat baik terhadap kampanye yang kami jalankan, karena beberapa diantara mereka ada yang memberikan dukungan berupa mengikuti sosial media kami, memberikan jawaban-jawaban dari pertanyaan yang kami ajukan dengan sangat baik, dan tidak malu saat diminta bernyanyi lagu-lagu dari Indonesia.

Minggu Berseri Di Taman Suropati
January 06, 2018
Hari minggu merupakan hari yang biasanya digunakan oleh masyarakat Ibukota untuk menghabiskan waktu bersama keluarga, kerabat, ataupun teman untuk melepas penat sejenak. Taman kota menjadi pilihan warga Ibukota Jakarta untuk menikmati waktu santai di akhir pekan. Salah satunya ialah Taman Suropati.
Taman yang terletak di tengah kota ini, banyak dikunjungi oleh masyarakat DKI Jakarta. Selain karena mudah dijangkau, indah, dan gratis, Taman Suropati juga memiliki pengunjung dengan beragam aktivitas. Seperti kelas biola, kelas yoga, dan juga tempat berkumpulnya berbagai komunitas.
Maka dari itu, kami memilih untuk melakukan kampanye nyata di tempat ini pada hari minggu, agar dapat mencapai target audience yang kami inginkan.
Ketika kami sedang melakukan kampanye di Taman Suropati, kehadiran kami disambut baik oleh para pengunjung disana, dan antusiasme masyarakat terhadap kampanye kami sangat terlihat. Mereka sangat mendukung dan mengapresiasi kampanye kami. Hal itu terbukti dari adanya keterlibatan para pengunjung taman dengan kampanye yang kami lakukan. Interaksi yang kami lakukan disana juga berjalan dengan baik.
Setelah kami mencapai target kami sebanyak 50 orang, kami berencana untuk mengadakan kembali kampanye yang serupa namun di tempat yang berbeda. Penasaran tempat mana yang akan kami kunjungi? Nantikan artikel selanjutnya ya.

TOLERANSI DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA
November 18, 2017
Semua orang hampir dari berbagai negara pun tahu bahwa negara kita ini adalah negara dengan beribu-ribu pulau dan beragam budaya, adat, ras, etnis, bahasa, agama dan lainnya. Semua itu dicantumkan ke dalam semboyan kita yaitu “Bhinneka Tunggal Ika” yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Namun kalimat tersebut tetap saja tidak menjanjikan adanya kerukunan dalam bangsa Indonesia. Faktanya tentu banyak perang antar wilayah, ras, agama dan lainnya yang sudah terjadi di Indonesia. Seperti contoh perang antar suku, kemudian pengeboman tempat ibadah dan lainnya. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Bukankah bangsa Indonesia seharusnya bersatu layaknya semboyan kita? Akan tetapi kita tidak dapat menyalahkan hal tersebut, karena yang membuat bangsa Indonesia aman, tentram dan hidup rukun itu adalah masyarakat Indonesia sendiri. Oleh karena itu jika kita ingin bangsa kita ini aman, tentram dan rukun, maka masyarakat Indonesia pun harus memiliki nilai sikap tolerasi yang tinggi.
Toleransi adalah sebuah solusi bagi adanya perbenturan. Dalam masyarakat Indonesia yang beragam, toleransi memegang peran yang sangat penting. Cobalah kita renungkan dan kita sadari mengapa terjadi peristiwa seperti tawuran antar pelajar di kota-kota besar, tawuran antar warga, peristiwa atau pertikaian antar agama dan antar etnis dan lain sebagainya. Peristiwa-peristiwa tersebut merupakan cerminan dari kurangnya toleransi dalam kehidupan bermasyarakat. Seharusnya itu menjadi kemajemukan kehidupan sebagai suatu bangsa dan negara Indonesia. Oleh karena itu toleransi perlu tetap dipelihara agar tidak terjadi disintegrasi atau terpecah belahnya suatu bangsa.
Artikel di atas merupakan hasil rangkuman dari Syahna Septiana Bilqis
Sumber : handnathan.blogspot.co.id
November 03, 2017
Indonesia adalah negara yang kaya akan kebudayaan. Setiap pulau terdiri atas beberapa provinsi dan mempunyai kebudayaan yang berbeda. Yuk kita coba bahas macam-macam budaya Indonesia.
1. Macam-macam Budaya di Pulau Sumatera
Pulau ini mendapat julukan Suwarnadwipa (pulau emas) atau Suwarnabhumi (tanah emas), keunikan macam-macam budayanya dapat kita lihat di bawah ini.
A. Rumah Adat
-
Aceh: Rumoh Aceh
-
Sumatera Utara: Jabo Balon
-
Sumatera Barat: Rumah Gadang
-
Sumatera Selatan: Rumah Limas
-
Riau: Rumah Adat Melayu Selaso Jatuh Kembar, Lontiok
-
Jambi: Rumah Panggung
-
Lampung: Nuwo Sesaat
-
Bengkulu: Bubungan Limas
B. Tarian
-
Aceh: Tari Bines, Didong, Tari Guel, Tari Mesekat, Tari Rateb Meuseukat, Tari Saman, Tari Seudati, Tari Laweut, Tari Likok Pulo, Tari Pho, Tari Rapa'i Geleng, Tari Ula-ula Lembing, dan Tari Pukat.
-
Sumatera Utara: Tortor, Tari Sapu Tangan, Tari Adok, Tari Anak, Tari Pahlawan, Tari Lagu Duo, Tari Perak, dan Famaena.
-
Sumatera Barat: Tari Piring, Tari Payung, Tari Indang, Tari Pasambahan, dan Tari Lilin.
-
Riau: Zapin, Rentak Bulian dan Serampang Dua Belas.
-
Kepulauan Riau: Madah Gurindam'
-
Jambi: Sekapur Sirih, Selampit Delapan, dan Rangguk.
-
Bengkulu: Tari Andun, Bidadei Teminang, dan Tari Kejei.
-
Sumatera Selatan: Gending Sriwijaya, Bekhusek, Tanggai
-
Kepulauan Bangka Belitung: Tari Campak.
-
Lampung: Bandana, Sembah, Tayuhan, Sigegh, dan Labu Kayu.
C. Lagu
-
Aceh: Bungong Jeumpa dan Lembah Alas.
-
Sumatera Utara: Piso Surit, Anju Ahu, Bungo Bangso, Cikala Le Pongpong, Bungo Bangso, Butet, Dago Inang Sarge, Lisoi, Madekdek Magambiri, Mariam Tomong, Nasonang Dohita Nadua, Rambadia, Sengko-Sengko, Siboga Tacinto, Sinanggar Tulo, Sing Sing So, dan Tapian Nauli.
-
Riau: Soleram, Kebangkitan Melayu, Tanjung Katung, Bungo Cempako, Lancang kuning, Ayam Putih Pungguk, Makan Sirih, Uyang Bagan Tak Ondak Belaya, Mak Long, Tuanku Tambusai, Pak Ngah Balek, Puteri Tujuh, Dedap Durhaka, dan Kutang Barendo.
-
Sumatera Barat: Ayam Den Lapeh, Barek Solok, Dayung Palinggam, Kambanglah Bungo, Kampuang Nan Jauh Di Mato, Ka Parak Tingga, Malam Baiko, Kampuang yang Jauh di Mato, Kambanglah Bungo, Indang Sungai Garinggiang, dan Rang Talu.
-
Sumatera Selatan: Cuk Mak Ilang, Dek Sangke, Gending Sriwijaya, Kabile-bile, dan Tari Tanggai.
-
Jambi: Batanghari, Soleram, Injit-Injit Semut, Pinang Muda, dan Selendang Mayang.
-
Bengkulu: Lalan Belak.
-
Lampung: Lipang Lepangdang.
2. Macam-macam Budaya di Pulau Jawa dan Bali
Pulau Jawa mendapat julukan Jawadwipa (pulau padi). Terdapat beberapa provinsi di pulau tersebut dan banyak keanegaraman budayanya. Macam-macam budaya Indonesia di Pulau Jawa dan Bali ialah sebagai berikut.
A. Rumah Adat
-
Jawa Tengah: Joglo
-
Jawa Timur: Joglo
-
DI Yogyakarta: Joglo
-
Jawa Barat: Kasepuhan
-
Bali: Natar
B. Tarian
-
DKI Jakarta: Topeng dan Yapong.
-
Jawa Barat: Bangbarongan, Bengberokan, Jaipongan, Tari Cikeruhan, Tari Topeng Cirebon, Tari Topeng Priangan, Kuda lumping, dan Reog (Sunda).
-
Jawa Tengah: Ebeg, Topeng Ireng, Kuda lumping, Tari Topeng Sinok, Tari Topeng Brebes, dan Reog (Banjarharjo).
-
Jawa Timur: Tari Remo, Kuda lumping, Reog (Ponorogo)
-
Yogyakarta: Tari Golek Menak dan Kuda lumping.
-
Bali: Joged Bumbung, Gambuh, Kecak, Legong, Sanghyang, Tari Bali, Tari Jangger, Tari Pendet, dan Tari Rejang.
C. Lagu
-
Jakarta: Kicir-kicir, Jali-jali, Lenggang Kangkung, Keroncong Kemayoran, Surilang, dan Terang Bulan .
-
Jawa Barat: Bubuy Bulan, Cing Cangkeling, Es Lilin, Karatagan Pahlawan, Manuk Dadali, Panon Hideung, Peuyeum Bandung, Pileuleuyan, danTokecang.
-
Banten: Dayung Sampan.
-
Jawa Timur: Keraban Sape dan Tanduk Majeng.
-
Jawa Tengah: Gambang Suling, Gek Kepriye, Gundul Pacul, Ilir-ilir, Jamuran, Bapak Pucung, Yen Ing Tawang Ono Lintang, Stasiun Balapan.
-
Yogyakarta: Pitik Tukung, Sinom, Suwe Ora Jamu, Te Kate Dipanah.
-
Bali: Mejangeran dan Ratu Anom.
3. Macam-macam Budaya di Pulau Kalimantan dan Nusa Tenggara
Pulau ini mendapat julukan Warunadwipa yang artinya 'Pulau Dewa Laut'. Beberapa istilah dulu digunakan buat Pulau Kalimantan. Tidak kalah dengan dua pulau yang telah kita bicarakan di atas, Kalimantan memiliki karakteristik khas budaya sendiri.
A. Rumah Adat
-
Kalimantan Barat: Rumah Panjang
-
Kalimantan Timur: Rumah Lamin
-
Kalimantan Tengah: Rumah Bentang
-
Kalimantan Selatan: Rumah Banjar
-
Nusa Tenggara Barat: Dalam Tempat Samawa
-
Nusa Tenggara Timur: Sao Ata Nusa Lakitana
B. Tarian
-
Nusa Tenggara Timur: Caci, Caci Melo, Likurai, Bidu, Tebe, Bonet, Pado'a, dan Rokatenda.
-
Kalimantan: Tari Banjar, Tari Kanjar, Manasai, Tari Pedang, Tari Giring-Giring, Tari Pala, Tari Pinggan, dan Tari Hudog.
-
Nusa Tenggara Barat: Oncer Batu Gandrung.
-
Nusa Tenggara Timur: Oha dan Lego-lego.
C. Lagu
-
Kalimantan Barat: Cik-Cik Periuk, Cak Uncang, Batu Ballah, Alok Galing, Tandak Sambas , Sungai Sambas Kebanjiran, dan Alon-Alon .
-
Kalimantan Timur: Indung-Indung.
-
Kalimantan Tengah: Kalayar dan Pulau Lempang .
-
Kalimantan Selatan: Ampar-Ampar Pisang, Paris Barantai, dan Saputangan Bapuncu Ampat .
-
Nusa Tenggara Barat: Helele U Ala De Teang, Moree, Orlen-Orlen, Pai Mura Rame, Tebe Onana, dan Tutu Koda .
-
Nusa Tenggara Timur: Anak Kambing Saya, Oras Loro Malirin, Sonbilo, Tebe Onana, Ofalangga, Do Hawu, Bolelebo, Lewo Ro Piring Sina, Bengu Re Le Kaju, Aku Retang, Gaila Ruma Radha, Desaku, Flobamora, dan Pangkas Bebek Angsa.
4. Macam-macam Budaya di Pulau Sulawesi dan Maluku
Orang Belanda menyebutnya sebagai 'the three golden from the east' (tiga emas dari timur) yakni Ternate, Banda, dan Ambon. Sebelum kedatangan Belanda, penulis dan tabib Portugis, Tome Pirez menulis buku 'Summa Oriental' yang telah melukiskan tentang Ternate, Ambon, dan Banda sebagai 'the spices island'. Berikut budaya-budaya di Sulawesi dan Maluku.
A. Rumah Adat
-
Sulawesi Utara: Baolaang Mongandow.
-
Sulawesi Tenggara: Laikos.
-
Sulawesi Tengah: Sauraja.
-
Sulawesi Selatan: Tongkonan (Tana Toraja), Bola Soba (Bugis Bone), dan Balla Lompoa (Makassar Gowa).
-
Maluku: Baileo.
B. Tarian
-
Sulawesi Utara: Maengket dan Polopalo.
-
Sulawesi Tengah: Dero.
-
Sulawesi Selatan: Pajoge, Tari Pakarena, Tarian Anging Mamiri, dan Tari Padduppa.
-
Sulawesi Tenggara: Tari Malulo.
-
Gorontalo: Tari Saronde, Tari Elengge, Tari Dana-Dana, Tari Polopalo, dan Tari Pore-Pore.
-
Maluku dan Maluku Utara: Cakalele, Orlapei, dan Katreji.
C. Lagu
-
Sulawesi Tengah: Tondok Kadadingku, Tope Tugu
-
Sulawesi Barat: Bulu Londong, Malluya, Io-Io, Ma'pararuk
-
Sulawesi Selatan: Angin Mamiri, Pakarena, Sulawesi Parasanganta, Ma Rencong.
-
Sulawesi Utara: Esa Mokan, O Ina Ni Keke, Si Patokaan, dan Sitara Tillo.
-
Sulawesi Tenggara: Peia Tawa-Tawa
-
Gorontalo: Hulondalo li Pu'u , Bulalo Lo Limutu , dan Wanu Mamo Leleyangi
-
Maluku: Rasa Sayang-sayange, Ayo Mama, Buka Pintu, Burung Tantina, Goro-Gorone, Huhatee, Kole-Kole, Mande-Mande, Ole Sioh, O Ulate, Sarinande, dan Tanase
5. Macam-macam Budaya di Papua
Meski dari segi kebudayaan Papua memag sedikit berbeda dengan pulau lainnya, tetapi eksistensi kebudayaannya cukup menarik dan unik.
A. Rumah Adat
-
Honai, Rumah Kariwari
B. Tarian
-
Perang, Musyoh, dan Yosim Pancar
C. Lagu
-
Apuse dan Yamko Rambe Yamko
Sumber : binasyifa.com

Keragaman
November 02, 2017
“Keragaman adalah keniscayaan akan hukum Tuhan atas ciptaan-Nya” (Gus Dur)
Kutipan dari Gus Dur ini memberikan makna bahwa keberagaman merupakan suatu anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa bagi masyarakat. kata keragaman berasal dari kata ragam, menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) artinya : tingkah laku; macam jenis; warna; corak; laras (tata bahasa). Sehingga keragaman yang dimaksud adalah suatu kondisi masyarakat yang terdapat perbedaan-perbedaan dalam berbagai bidang seperti suku bangsa, ras, agama, keyakinan, budaya, ideologi, bahasa dan adat istiadat.
Sebagaimana yang kita ketahui, Indonesia kaya akan kebudayaan dan hal ini menegaskan adanya perbedaan bukan merupakan sebuah halangan bagi kita untuk menuju rasa kesatuan, dan perilaku pikiran mengenai kesederajatan. Kesederajatan atau sama dengan setingkat memiliki konteks dimana adanya perbedaan dalam keberagaman pada manusia, tetap memiliki satu kedudukan yang sama dan tidak ada yang benar ataupun yang salah.
Keberagaman bangsa Indonesia dibentuk oleh banyaknya jumlah suku yang tinggal di Indonesia dan tersebar di berbagai pulau hingga di seluruh wilayah penjuru Indonesia. Keberagaman yang ada di masyarakat juga merupakan sebuah tantangan, karena semua orang memiliki pendapat yang berbeda, dan terkadang perbedaan pendapat tersebut bisa memunculkan konflik hingga dapat merusak persatuan yang mengancam keutuhan negara.
Adanya usaha untuk mewujudkan kerukunan ini, dapat dilakukan dengan keterbukaan pemikiran, saling menghargai, dan bekerjasama dengan prinsip saling membangun untuk mewujudkan keadilan dalam kesetaraan dan kebersamaan. Jika kita melakukan hal tersebut, akan sesuai dengan pedoman hidup kita yang sebagaimana diatur dalam Pancasila, sila ke-3 yang berisi Persatuan Indonesia.
Bicara tentang keragaman, erat hubungannya dengan budaya. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, kebudayaan merupakan sebuah pedoman dalam penyelenggaraan berbagai aktivitas kehidupan. Keanekaragaman budaya dapat dikatakan bahwa negara Indonesia memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan negara lainnya.
Penanaman nilai-nilai perbedaan dalam kesetaraan sangat penting dilakukan dan khususnya bagi generasi muda. Hal tersebut bisa dilakukan dari lingkungan kecil yang bersifat internal, yaitu dalam lingkungan keluarga, hingga ke bagian eksternal, yaitu lingkungan masyarakat seperti persahabatan di sekolah, kehidupan kampus dan dunia kerja. Jika kita menerapkannya dari sekarang, akan mudah terciptanya masyarakat Indonesia yang majemuk.

Tips Menjaga Persahabatan Dalam Keberagaman
November 02, 2017
Halo teman-teman, bicara tentang perbedaan dalam keberagaman erat kaitannya dengan jalinan sosial kepada masyarakat. Salah satunya adalah dalam persahabatan nih. Nah diantara kalian pasti ada yang memiliki sahabat dengan tempat asal yang berbeda dari setiap wilayah di Indonesia. Berikut ini kami memberikan beberapa tips untuk menjaga persahabatan dalam perbedaan. Yuk coba simak satu-satu tips dari kami.
1. Jujur
Sama seperti sebuah hubungan, dalam persahabatan pun perlu adanya sebuah kejujuran. Dengan kejujuran, membuat kamu memiliki ikatan batin yang kuat dengan sahabat kamu. Jika kamu memiliki kesalahan terhadap sahabtmu, jujur saja kepada sahabatmu agar tidak terjadi kesalah pahaman terhadapnya.
2. Fleksibel
Fleksibel merupakan salah satu cara yang efektif untuk menjaga persahabatan dalam sebuah keberagaman. Jika kamu kaku atau mungkin mudah tersinggung dengan kata-katanya, padahal yang dikatakan sahabatmu merupakan sebuah candaan, sahabatmu juga akan merasa tidak nyaman denganmu. Cobalah belajar untuk lebih fleksibel dengan apa yang dikatakannya.
3. Dapat Menjaga Rahasia
Buang jauh-jauh sikap kamu yang suka menyebarkan rahasia yang dimiliki orang lain, terutama sahabatmu. Jika seorang sahabat sudah berani untuk mengungkapkan rahasianya kepadamu, itu artinya dia sudah sangat percaya kepadamu untuk berbagi suatu masalah, kesedihan dan juga kepercayaan. Jadi, belajarlah untuk selalu bisa menjaga rahasia dengan baik.
4. Menjadi Pendengar yang Baik
Kebanyakan orang lebih suka didengar daripada mendengar orang lain. Berusaha lah untuk menjadi pendengar yang baik bagi sahabatmu. Kamu bisa memberikan nasihat yang baik kepadanya, tetapi bukan berarti kamu mengguruinya. Berikan nasihat secara perlahan, pastikan sahabatmu juga mengerti apa yang kamu maksud dan biarkan sahabatmu memutuskan sendiri apa yang menurutnya tepat dan benar.
5. Selalu Ada
Dalam keadaan susah ataupun senang, kamu harus selalu ada untuk sahabatmu. Dengan begitu dia akan merasakan ketulusan kamu bersahabat dengannya. Bahkan kamu juga bisa menuntun sahabatmu untuk menjadi orang yang lebih baik lagi.
6. Saling Menghargai
Sebuah perbedaan dalam persahabatan itu wajar, tapi kamu perlu menghargai hal tersebut. Jangan pernah bertindak seolah-olah kamu mengatur sahabatmu. Hargai setiap keputusan atau perbedaan yang dimilikinya. Dengan begitu sahabatmu juga akan menghargaimu.
7. Hindari Prasangka Buruk
Kecurigaan yang terus menerus terjadi, bisa memicu kesalahpahaman dan masalah baru hingga berakibat kepada sebuah pertengkaran. Belajarlah untuk berpikiran positif. Jika kamu ingin mengetahui informasi lebih lanjut, langsung tanyakan saja pada sahabatmu untuk menghindari kecurigaan tersebut.
8. Percaya Satu Sama Lain
Kepercayaan merupakan hal yang sangat penting bagi persahabatan. Jangan sekali-kali kamu mengecewakan kepercayaan yang sudah diberikan oleh sahabatmu. Jika kamu menghianati nya, akan sangat sulit bagi dia untuk memercayai kamu lagi.
9. Komitmen
Komitmen merupakan dasar dari erat nya suatu persahabatan jangka panjang.
Semoga informasi ini bermanfaat bagi kamu. Apabila kamu dapat menjaga persahabatanmu dengan baik, itu berarti kamu sudah berpartisipasi dalam menjaga persatuan dan kesatuan Republik Indonesia. Salam Persatuan!